Selasa, 01 Oktober 2013

SISTEM BELAJAR MENGAJAR 2013


Mengenai polemik kurikulum 2013 banyak sekali permasalahan yang datangnya dari guru maupun dari siswanya. Banyaknya standar kompetensi dan konpetensi dasar yang tidak sama dengan kurikulum 2006 menjadikan guru merasa kesulitan untuk mencari sumber materi yang akan disampaikan kepada siswanya. Guru juga harus mampu dan cepat tanggap dalam memahami setiap materi yang diajarkan kepada siswa yang tentunya mengalami banyak perubahan materi. Apalagi banyak ditemukan ketidaksesuaian materi untuk siswa, seperti dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat cerita yang tidak sesuai untuk dipelajari siswa di kelas tertentu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru dari SMA 1 Tahunan Jepara satu bulan yang lalu dari tanggal penulisan artikel ini bahwa mulai tahun ajaran baru tahun 2013 sistem belajar mengajar siswa SMA sekarang berubah, yang semula pelajaran dilakukan dengan penjelasan materi oleh guru dan siswa menyimak dan bertanya seperti belajar mengajar pada umumnya sekarang berubah menjadi guru hanya menjelaskan materi dalam waktu yang singkat lalu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mencari materi dari sumber lain sebanyak-banyaknya lalu didiskusikan dan jika ada suatu permasalahan yang perlu untuk dibahas dan dipertanyakan maka siswa bertanya kepada guru dan guru menjelaskan serta menimbalbalikkan pertanyaan tersebut kepada siswa lain untuk memberi tanggapan. Sistem belajar mengajar tersebut sudah banyak diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Oleh sebab itu ini akan menjadi permasalahan yang cukup kompleks karena ada kecenderungan jika terdapat siswa yang belum dapat menyesuaikan dengan sistem belajar mengajar tersebut. Pula dengan guru yang mungkin akan kesulitan dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Jika ditelaah lebih lanjut, sistem belajar mengajar yang demikian ada dampak positifnya juga bagi siswa, karena dilihat dari peran guru dalam membimbing siswa dilakukan dengan kerja kelompok siswa, maka akan menjadikan siswa lebih mandiri dan lebih kritis jika menemukan permasalahan yang muncul ketika dia mendalami suatu materi yang diajarkan oleh guru. Siswa juga bisa lebih aktiv dan ekspresif yang dapat dijadikan bekal untuk masuk perguruan tinggi, sebab sistem belajar mengajar yang demikian sudah diterapkan pula di perguruan tinggi.

Oleh : Erna Ervina